Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Fakta Seputar Pipa Air yang Perlu Anda Tahu


Dalam proses renovasi rumah salah satu hal yang sangat vital adalah instalasi air. Sekadar sedikit keluhan tentang hal yang satu ini, misalkan pipa airnya mampet atau bocor yang akan berdampak pada terganggunya aktivitas seluruh penghuni rumah.

Salah satu penyebab saluran air tidak lancar adalah karena penggunaan material pipa air yang tidak tepat.

Setiap jenis material pipa air memiliki karakteristik dan kelebihan tersendiri. Jadi, pastikan Anda memilih jenis pipa air yang berkualitas dan menggunakan bahan yang sesuai dengan kebutuhan hunian Anda.

Selain jenis materialnya, penggunaan pipa air dengan ukuran yang tepat mendukung dalam pemasangan air di rumah Anda. Idealnya, ukuran pipa untuk suplai air adalah ½ - 4 inci, sedangkan untuk pipa air kotor 2-4 inci.


Lantas, jenis pipa air apa saja yang perlu Anda ketahui? Simak penjelasannya di bawah ini.


1. Pipa PVC paling disukai sebagai pipa air

Pipa PolyVinyl Chloride atau disingkat PVC, merupakan pipa yang sangat umum digunakan. Pipa ini dikenal ringan dan kuat, serta tidak menimbulkan korosi berkat bahan plastiknya.

Tak heran jika pipa PVC selalu menjadi pilihan utama proyek perumahan di Indonesia. Pipa ini juga sangat cocok digunakan untuk saluran pembuangan kamar mandi, hingga saluran pembuangan dapur.

Pemasangannya yang hanya menggunakan lem perekat membuat pipa PVC lebih disukai daripada pipa besi yang harus disolder atau dilas.


2. Pipa air HDPE memiliki elastisitas yang tinggi

Pipa HDPE (High Density Polyethylene) merupakan pengembangan dari pipa PE. Pipa ini terbuat dari plastik dengan elastisitas tinggi sehingga dapat digulung.

Pipa HDPE lebih sering digunakan untuk kebutuhan proyek PDAM, pertanian, dan irigasi. Pipa HDPE terbuat dari plastik tidak beracun sehingga aman untuk konsumsi air rumah tangga.

Karena sifatnya yang elastis dan kuat, pipa HDPE banyak digunakan oleh masyarakat yang tinggal di lingkungan dengan kontur bebatuan yang terjal dan tanah yang tidak stabil.


3. Pipa air logam yang kokoh

Pipa air logam juga memiliki ciri khas masing-masing, sesuai dengan tipenya. Jenis yang pertama, adalah pipa besi galvanis atau pipa galvanis. Pipa air ini merupakan pipa seng yang dilapisi dengan baja.

Pipa air jenis ini biasa digunakan untuk menyalurkan air bersih, namun tidak cocok untuk penyaluran air panas. Pipa galvanis cenderung lebih murah tetapi mudah berkarat, yang dapat mengubah rasa air minum.

Berikutnya adalah pipa tembaga yang cocok untuk saluran air panas dan dingin. Pipa tembaga juga sering digunakan pada instalasi pemanas dan pendingin udara (HVAC) karena ketahanannya terhadap suhu ekstrim.

Seperti halnya pipa galvanis, pipa tembaga juga membutuhkan lapisan pelindung jika ingin ditanam di dalam tanah.

Jenis pipa air selanjutnya adalah pipa baja. Pipa jenis ini merupakan pipa air yang paling mahal dan kuat dibandingkan dengan jenis pipa logam lainnya.

Pipa ini cocok untuk mengalirkan air panas dan dingin, serta tahan terhadap tekanan tinggi. Meski cenderung mahal, pipa ini biasanya diproduksi dengan ukuran yang cukup panjang sehingga lebih memakan waktu dan tenaga untuk pengangkutan dan pemasangannya.

Terakhir, pipa berbahan besi tempa yang juga cukup kuat mampu mengalirkan air panas dan dingin. Pipa ini tahan terhadap tekanan tinggi, sehingga sering digunakan diberbagai industri atau gedung yang membutuhkan banyak air.

Harga pipa ini jauh lebih mahal dari pada pipa galvanis, namun cenderung lebih murah dari harga pipa baja dan tembaga.


4. Perbedaan antara pipa air biasa dan pipa air panas

Dibandingkan dengan instalasi air biasa, pemilihan material pipa air pada instalasi air panas akan lebih berpengaruh terhadap keluaran air panas yang dihasilkan.

Khusus untuk air panas disarankan untuk memilih pipa berbahan PERT (Polyethylene of Raised Temperature Resistance). Selain bobotnya yang ringan, pipa jenis ini mampu menahan suhu hingga 96 derajat Celcius.

Ukuran pipa air juga lebih mempengaruhi kecepatan aliran air panas. Standar minimum untuk pipa di bak mandi adalah 25mm. Sedangkan untuk bak mandi, pancuran dan saluran cucian adalah 15mm.


5. Pemasangan pipa air panas berbeda dengan air biasa

Memasang instalasi air panas tentunya tidak sama dengan pipa biasa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memasang instalasi pipa air panas.

Sebelum membangun instalasi air panas, periksa dulu titik kerannya. Dengan menentukan posisi kran, Anda akan mengetahui berapa lama Anda membutuhkan pipa tersebut.

Selanjutnya, pemilihan jenis mesin pemanas juga perlu diperhatikan. Ada dua jenis alat pemanas yang umum digunakan yaitu tunggal dan terpusat. Pemanasan terpusat tentunya membutuhkan pipa yang lebih panjang dan kemungkinan air panas berubah menjadi dingin akan lebih besar.


Selain hal-hal tersebut, keran pengatur aliran air juga penting untuk diperhatikan. Pasang stop tap sebelum pipa disambungkan ke masukan air bersih dan keluaran air panas. Sehingga jika water heaternya macet, tidak perlu mematikan air dari sumbernya.


Nah, sekarang Anda sudah memahami fakta dasar tentang pipa air, bukan? Jika Anda membutuhkan instalasi yang lebih rumit, sebaiknya hubungi teknisi profesional untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.