Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Cepat Kaya Dengan Investasi Properti


Bisnis properti membutuhkan pengetahuan dan strateginya sendiri. Pasalnya, properti merupakan investasi jangka panjang yang membutuhkan kejelian dalam menentukan lokasi, waktu, dan pembiayaan yang tepat.

Memiliki modal tidak cukup untuk berinvestasi di properti. Tanpa pengetahuan dan strategi yang tepat, Anda mungkin akan kehilangan uang - dan ini telah dialami banyak orang.

Terlalu banyak mendengar janji manis developer tentang capital gain yang indah sering kali bisa membuat Anda "mabuk" dan tidak banyak berpikir saat membeli properti. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Anda bisa sukses berinvestasi di properti dan mendapatkan kekayaan dari bisnis tersebut:


1. Jangan terburu-buru

Sebelum mulai berinvestasi, sangat penting untuk membuat keputusan. Perlu diketahui, properti adalah investasi jangka panjang. Jika Anda ingin mendapat untung dari bisnis ini, jangan pernah berpikir untuk menjualnya secara paksa.

Banyak investor melakukan pembelian setelah mendengarkan iming-iming pengembang - tanpa memperhitungkan untung dan rugi. Mereka harus mencari opini kedua - seperti dari agen properti lokal - untuk mendapatkan gambaran tentang investasi properti di daerah tersebut, sebelum berinvestasi.


2. Jangan Taruh Telur dalam Satu Keranjang

Konsep ini sebenarnya diterima secara umum dalam berbisnis. Berinvestasi di berbagai properti dapat menghindarkan Anda dari kesulitan keuangan saat laju investasi properti Anda menurun.

Diversifikasi investasi properti dapat dilakukan dengan membeli properti di daerah yang berbeda atau jenis properti yang berbeda, misalnya rumah, ruko, apartemen, dan lain-lain.

Karena properti terlokalisasi, pertumbuhan nilai investasi bervariasi. Begitu pula dengan jenis investasi properti yang memiliki pertumbuhan investasi yang berbeda - beda terutama jika dilihat dari “jam investasi properti”.


3. Tambahkan nilai

Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan keuntungan dari properti adalah dengan menambah nilai properti. Properti yang terlihat tidak menarik bahkan bisa memberikan keuntungan jika memiliki nilai tambah.

Misalnya, Anda bisa membangun ruko untuk rumah kontrakan. Hal ini tentunya membawa nilai sewa lebih dari sekedar menyewakan rumah.


4. Menguasai Pasar Lokal

Kedengarannya mudah, tetapi ketika membeli properti jauh-jauh, bisa jadi ceritanya berbeda. Pasalnya, setiap pasar atau daerah memiliki ciri khas, regulasi, sarana dan prasarana penunjang yang berbeda dengan daerah lain.

Untuk mengetahui tentang pasar properti lokal, Anda dapat menanyakan kepada agen real estate yang beroperasi di daerah tersebut. Tanyakan lokasi dan tipe properti mana yang paling potensial, serta harga pasar yang tepat untuk properti tersebut.


5. Anda Bisa Mulai Dari Rumah

Jika Anda mendekati usia pensiun dan tinggal di rumah yang terlalu besar, Anda dapat mempertimbangkan untuk memecahnya menjadi dua atau tiga rumah sewa.

Anda bisa tinggal di salah satu rumah pecahan, sekaligus mengelola rumah kontrakan. Ini sangat mungkin dilakukan, apalagi jika Anda tidak memiliki penghasilan lain.


6. Temukan Mitra Profesional Tepercaya

Jika Anda adalah investor baru dan belum berpengalaman, ada baiknya bermitra dengan mitra profesional untuk membangun portofolio properti Anda. Pilih partner yang tepat dan bisa Anda percaya, dengan keahlian di bidangnya masing-masing.

Mendapatkan mitra investor, kontraktor, pengacara, dan akuntan yang baik dan tepercaya tidak hanya dapat memaksimalkan keuntungan Anda, tetapi juga akan memberi Anda kedamaian dan kenyamanan selama proses pengembangan properti yang sangat kompleks.


7. Menjual Rumah Menambah Modal

Jika Anda berpikir untuk menjual rumah untuk menambah modal dan memulai portofolio properti Anda, pertimbangkan untuk menambahkan nilai dengan beberapa perbaikan. Menurut survei Zoopla, menambahkan ruang di rumah Anda dapat meningkatkan nilai properti hingga 20%.


8. Manfaatkan suku bunga kredit yang rendah

Suku bunga hipotek yang rendah memungkinkan Anda mengembangkan portofolio properti dengan cepat. Misalnya dengan investasi awal Rp 200 juta, Anda bisa meningkatkan portofolio properti menjadi Rp 1 miliar.

Bagaimana caranya? Lakukan strategi membeli beberapa properti dalam waktu yang hampir bersamaan - tentunya properti tersebut harus berada di area yang prospektif. Misalnya, Anda membeli delapan properti seharga $ 100 juta dengan uang muka (DP) masing-masing $ 25 juta.